Akhir-akhir ini semakin marak kasus pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur, mereka dengan keji memperlakukan anak dibawah umur lebih rendah dari seekor binatang, pemerkosaan, penganiayaan, pembunuhan bahkan menusuk kemaluan anak dengan gagang cangkul (bahkan binatang tak melakukannya). Jujur secara pribadi saya merasa bahwa ketentuan hukum di negeri ini sudah tidak cukup untuk membuat para pelaku harus mempertimbangkan kelakuan jahat tersebut, saya berharap jika ada negara lain yang menggunakan hukuman keji bagi pelakunya, maka itulah yang harus diadopsi ke negara yang konon katanya berbudaya ini. Semakin marak perlakuan tak senonoh bagi anak yang katanya bahwa mereka adalah amanah dari Tuhan, entah pada siapa lagi anak akan mengadu jika orang tua telah menjadi monster yang menakutkan bagi anak. Tapi saya berharap sob’s pembaca tidak menjadi salah satu monster bagi anak mereka. Hai para sob’s ku yang sudah punya anak, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari anak dari perilaku pelecehan seksual. Baca dibawah ini.
Baca juga: 10 Tips mengatasi anak yang susah makan
Baca juga: 10 Tips mengatasi anak yang susah makan
Ajarkan anak tentang Informasi Seks
Pada dasarnya anak- anak memang tidak mengerti bagian tubuh mereka yang boleh disentuh dan mana yang tidak, maka dengan itu peran orang tua (keluarga) dianggap perlu untuk menjelaskan dengan cara yang mudah dimengert, bahwa ketika siapapun menyentuh bagian tubuhnya tersebut berarti itu adalah pelecehan maka dia harus menolak dengan tegas dan memberitahukan kepada orang tua.
Hindarkan dari aktifitas seks
Rasa ingin tahu yang dimiliki anak sangat besar, mereka tidak akan sungkan mempraktekkan bila mereka pernah melihatnya. Jadi bagi para orang tua yang memiliki anak laki-laki maupun perempuan, sebaiknya hindari adegan mesra untuk diperlihatkan di depan anak, karena mereka tidak memahami arti kemesraan anda secara utuh.
Libatkan diri dalam kegiatannya
Sebagai orang tua harus memperhatikan kepada siapa dan dimana anak bergaul/bermain, jangan pernah membiarkan anak luput dari pengawasan orang tua termasuk di lingkungan sekolah atau jam pulang sekolah. Jika memungkinkan, sebaiknya anak diantar dan dijemput orang tua ke sekolah atau paling tidak upayakan berkunjung ke sekolahnya dalam beberapa kesempatan untuk mendapat informasi.
Ajari anak menutup aurat
Mengingat banyak kejadian yang dialami anak-anak akhir-akhir ini, sehingga perlu orang tua memperhatikan penggunaan pakaian anak, ajarilah anak untuk menutup auratnya sedini mungkin, selain melindungi dari kejahatan orang dewasa hal ini juga akan membentuk mental anak sejak dini.
Biarkan anak terbuka pada orang tua
Terkadang anak merasa takut mengatakan sesuatu yang membuatnya tidak nyaman kepada orang tuanya, maka ajarilah anak agar lebih terbuka kepada orang tua ketika seseorang mencoba menakuti, mengajak atau mengancamnya. Dengan begitu pelaku akan merasa takut untuk mencoba melakukan aksinya.
Jauhkan dari orang tak dikenal
Terkadang anak tidak menyadari bahwa dirinya dalam bahaya jika diiming-imingi sesuatu. Selain kurangnya pemahaman mereka tentang seks, mereka merasa bahwa hal itu bukanlah sesuatu yang salah untuk dilakukan. Jadi ajari anak untuk tidak berbicara dengan orang asing ketika mereka tidak bersama orang tuanya.
Awasi anak bersama orang terdekatnya
Tidak sedikit kasus kejahatan seksual terhadap anak justru datang dari orang terdekatnya, dari ayah, paman, saudara laki-laki, guru dan bahkan pengajar agamanya. Jangan selalu percaya pada mereka karena iblis justru lebih menyukai orang terdekatnya sebagai topeng pelaku kejahatan. Terutama bagi kaum ibu sebaiknya berbicaralah kepada anak anda layaknya seorang sahabat, sehingga mereka tidak segan-segan menceritakan setiap apa yang mereka rasakan.
Okey Sobat aneka.. demikian artikel yang bisa saya share pagi ini, saya berharap tidak akan ada lagi pelecehan seksual yang terjadi pada anak terutama akibat kelalaian orang tua. Selamat melindungi buah hati anda dari monster jahat perusak masa depan. Good luck.
Baca juga:
tinggalkan komentar anda disini
BalasHapus