Breaking News

Rabu, 14 September 2016

Tempat wisata di Provinsi Aceh bagian 2

<< Halaman sebelumnya 

Setelah menyimak Masjid Raya Baiturrahman, Aceh juga memiliki tempat wisata yang sarat akan nilai sejarah besar lainnya.

4. Museum Tsunami

Gedung Museum Tsunami Aceh
Museum Tsunami tampak atas

Museum rancangan Arsitek ITB bernama Ridwan Kamil ini berdiri megah di kota Banda Aceh seolah menceritakan tragedi rakyat Aceh tahun 2004 silam, ketika terjangan gelombang tsunami melenyapkan Kota Banda Aceh, jika anda berkunjung ke Museum ini anda akan dapat merasakan sebuah kekuatan yang dapat mengisahkan penderitaan para korban.
Lorong gelap tsunami

Ketika masuk ke dalam melalui sebuah lorong gelap dengan deburan gelombang dan efek air jatuh, mungkin efek ini tidak akan menguntungkan bagi anda yang memiliki phobia gelap atau memiliki trauma Tsunami ataupun gelombang air lainnya. setelah berjalan dilorong gelap anda akan tiba di sebuah ruang penentuan nasib  (Fighting room), ruangan yang berbentuk cerobong ini akan merefleksikan perjuangan korban melawan maut, dimana mereka pasrah dalam terjangan ombak ganas tersebut, namun jika memiliki pengharapan kepada Sang Pencipta maka mereka akan selamat dari maut yang direfleksikan dengan tulisan ALLAH dimulut cerobong tersebut. 
Daftar nama-nama korban & Lafadz ALLAH
Pengharapan dan perjuangan yang tidak sia-sia akan membawa anda ke sebuah jalan keselamatan hal ini direfleksikan dengan perjalanan memutari jalan keluar dari cerobong hingga tiba di Jembatan Harapan (Hope Bridge). Setelah keluar dari cerobong, anda akan melihat bendera 52 negara yang menggambarkan harapan uluran tangan dari mereka. Setelah keluar dari sana anda dapat menyaksikan pemutaran film tsunami selama 15 menit saat gempa tsunami terjadi saat itu. Banyak hal berharga yang bisa didapat dalam museum ini termasuk simulasi 4D gempa tsunami dan artefak-artefak tragedi 2004 silam lainnya.

5. Rumah Cut Nyak Dien
Rumah Cut Nyak Dien

Tempat wisata yang satu ini mengingatkan kita pada sejarah perjuangan seorang pejuang wanita heroik yang berasal dari Kesultanan Aceh masa itu, rumah kediaman beliau yang kini dijadikan sebagai museum terletak di Jalan Banda Aceh-Meulaboh, Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar berjarak 6 km dari Banda Aceh. Meski rumah berstruktur bangunan tradisional Aceh ini sempat dibakar oleh pasukan Belanda pada tahun 1893 hingga menyisakan sebagian besar pondasi, namun setelah kemerdekaan Indonesia, rumah tersebut kembali di bangun sekitar permulaan tahun 1980-an dan kini menjadi museum kebanggan rakyat Aceh.

Selain mengenang jasa perjuangan Cut Nyak Dien dan suaminya Teuku Umar, museum ini menjadi salah satu destinasi wisata, rumah hasil replika ini masih menyerupai bentuk aslinya, tampak jelas sebuah rumah bangsawan Aceh yang meninggalkan sejarah panjang. Didalam rumah tersebut terdapat beberapa 65 pilar penyanggah dengan atap rumbia, dilengkapi dengan tangga berjumlah ganjil menuju seuramoe rambat, jika masuk ke sisi kanan  akan terlihat sejumlah foto tokoh penting dimasa itu walaupun foto tersebut hanya copy-an dari aslinya yang dibawa Belanda ke negara mereka pada masa itu.
Saat berjalan ke ruangan tengah anda akan menemukan tempat tidur para dayang-dayang Cut Nyak Dien dan sementara bilik tidur beliau terdapat di sisi kiri seuramoe rambat. Rumah yang masih terawat ini memiliki dapur  dan set meja makan serta senjata tadisional Aceh (rencong) yang digunakan untuk melawan para penjajah dimasa itu.
Diluar dapur terdapat sebuah titian sepanjang 2 meter menuju sumur yang memiliki dinding yang cukup tinggi guna menghindari musuh memasukkan racun kedalam sumur tersebut. Sementara dibagian lain terdapat beberapa kursi dan meja dengan jumlah yang cukup banyak, yang sering digunakan untuk menjamu tamu yang datang kerumah Cut Nyak Dien.
Rumah Srikandi Indonesia ini menjadi tempat wisata sejarah terkemuka di tanah Aceh.
laman Selanjutnya>>

Read more ...

Sabtu, 03 September 2016

Tempat wisata di Provinsi Aceh bagian 1

Museum Tsunami dan Masjid Raya Baiturahman juga menjadi destinasi wisata utama di propinsi yang terletak di ujung pulau Sumatera ini, pulau yang dijuluki tanah rencong dan serambi Mekkah ini juga memiliki destinasi wisata alam yang sangat menarik untuk dikunjungi, Simak destinasi wisata di propinsi Nangroe Aceh Darussalam berikut ini:

1. Masjid Raya Baiturahman.
Masjid Raya Baiturrahman

Selain tempat beribadah mesjid yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda ini juga telah menjadi salah satu tujuan wisata yang tidak kalah menarik, mesjid yang dibangun pada tahun 1612M ini berdiri megah di jantung kota Banda Aceh tepatnya di Jl. Masjid Raya Baiturrahman, Aceh. dengan kapasitas 3.000orang serta 7 kubah dan 5 menara dengan gaya arsitektur Indo-Saracenic revival, Mughal. Para wisatawan berkunjung ketempat ini untuk mempelajari sejarah masjid dan menikmati keindahan asitektur masjid raya ini. 

Replika Masjid Baiturrahman di Austria
Sanking tersohornya masjid raya ini juga memiliki replika bangunan di negara lain yakni di Taman Minimundus di Klagenfurt, Karintia, Austria. Lantas apa yang anda tunggu untuk berkunjung ke Aceh, sedangkan Austria sendiri membuat replika untuk kemudahan menikmati destinasi wisata ini.

2. Pantai Iboih

Pantai Iboih
Pantai yang terletak di ujung barat pulau sumatera persisnya di Pulau Weh ini merupakan destinasi yang yang menawarkan keindahan alam bawah laut bagi para pecinta alam bawah laut, tak perlu gusar dengan kabar bahwa daerah ini  pernah mengalami konflik SARA, tapi kini tempat ini menjadi salah satu lokasi wisata yang ramah akan wisatawan, kedatangan wisatawan mancanegara membuktikan bahwa pulau yang menyuguhkan hutan tropis dan pasir berwarna keemasan disepanjang garis pantai ini telah patut diperhitungkan.  
 
Bagi anda yang ingin menikmati keindahan bawah laut namun anda tidak bisa berenang, tak perlu ragu karena ada perahu besar yang dindingnya terbuat dari kaca mengarah ke dasar laut sehingga anda dapat menikmati keindahannya tanpa harus menyelam. Namun jika anda ingin mencoba snorkling anda dapat menyewa peralatan dengan harga yang relatif murah Rp.40.000,-.Untuk diving anda juga dapat menyewa pemandu dengan harga Rp.400.000,- per orang atau 25 Euro bagi turis asing, sungguh harga yang sepadan dengan keindahan alam bawah laut ini.

Bagi para turis luar daerah atau turis asing dapat menikmati opsi fasiitas ressort di sepanjang bibir pantai dengan layanan yang memadai dan harga yang sepadan.

3. Pantai Ulee Leuhe
sunset di pantai Ulee Leuhe
Setelah diterjang badai Tsunami tahun 2004 silam, kini pantai ini menyisakan sebuah hikmah dari bencana ganas tersebut. Pantai yang berjarak sekitar 3 km dari pusat kota Banda Aceh ini memiliki keelokan sunset yang mampu menyihir para wisatawan untuk sekedar hang out di pulau bersejarah besar dan sarat akan sejarah Islam ini.  
pelabuhan di Ulee Leuhe
Tergolong pantai disekitar kota, Ulee Leuhee juga mempunyai pelabuhan yang memudahkan pengunjung berangkat ke Pulau Weh, letak pasir pantai Iboih berada. 
Spot bukit bebatuan di Ulee Leuhe

Lokasi bibir pantai yang memiliki spot bukit berbatu membuat pengunjung memiliki kesempatan memandang laut biru dari atas bukit sampai warna keemasan sunset menghilang dari pandangan mata, hal itulah yang menjadi daya tarik pantai Ulee Leuhe untuk menjadi destinasi utama sebelum perjalanan ke Pulau Weh. 

Halaman berikutnya>>


Read more ...
Designed By